I LOVE MALAYSIA..1 MALAYSIA..THE LAND OF PARADISE..
Wednesday, October 21, 2009
Adakah Kita Masih Melayu? Maksud aku JIwa..adakah Jiwa Kita masih Melayu??
0 comments Posted by Mat Jenin Kota! at 9:56 AMMELAYU
Nakalnya bersulam jenakaBudi
bahasanya tidak terkira
Kurang ajarnya tetap santun
Jika menipu pun masih bersopan
Bila mengampu bijak beralas tangan
Melayu itu berani jika bersalah
Kecut takut kerana benar
Janji simpan di perut
Selalu pecah di mulut
Biar mati adat
Jangan mati anak
Melayu di Tanah Semenanjung luas maknanya:
Jawa itu Melayu,
Bugis itu Melayu,Banjar juga disebut Melayu,
Minangkabau memang Melayu,
Keturunan Acheh adalah Melayu,
Jakun dan Sakai asli Melayu,
Arab dan Pakistani, semua Melayu
Mamak dan Malbari serap ke Melayu
Malah mua'alaf bertakrif Melayu
(Setelah disunat anunya itu)
Dalam sejarahnyaMelayu itupengembara lautan
Melorongkan jalur sejarah zaman
Begitu luas daerah sempadan
Sayangnya kini segala kehilangan
Melayu itu kaya falsafahnya
Kias kata bidal pusaka
Akar budi bersulamkan daya
Gedung akal laut bicara
Malangnya Melayu itu kuat bersorak
Terlalu ghairah pesta temasya
Sedangkan kampung telah tergadai
Sawah sejalur tinggal sejengkal
Tanah sebidang mudah terjual
Meski telah memiliki telaga
Tangan masih memegang tali
Sedang orang mencapai timba
Berbuahlah pisang tiga kali
Walaupun sudah mengenal universiti
Masih berdagang di rumah sendiri
Berkelahi cara Melayu
Menikam dengan pantun
Menyanggah dengan senyum
Marahnya dengan diam
Merendah bukan menyembah
Meninggi bukan melonjak
Watak Melayu menolak permusuhan
Setia dan sabar tiada sempadan
Tapi jika marah tak nampak telinga
Musuh dicari ke lubang cacing
Tak dapat tanduk telinga dijinjing
Maruah dan agama dihina jangan
Hebat amuknya tak kenal lawan
Berdamai cara Melayu indah sekali
Silaturrahim hati yang murni
Maaf diungkap senantiasa bersahut
Luka pun tidak lagi berparut
Baiknya hati Melayu itu tak terbandingkan
Selaga yang ada sanggup diberikan
Sehingga tercipta sebuah kiasan:
"Dagang lalu nasi ditanakkan
Suami pulang lapar tak makan
Kera di hutan disusu-susukan
Anak di pangkuan mati kebuluran"
Masihkan tunduk tersipu-sipu ?
Jangan takut melanggar pantang
Jika pantang menghalang kemajuan;
Jangan segan menentang larangan
Jika yakin kepada kebenaran;
Jika percaya kepada keadilan
Jadilah bangsa yang bijaksana
Memegang tali memegang timba
Memiliki ekonomi mencipta budaya
Menjadi tuan di negara Merdeka
Saturday, October 17, 2009
Thursday, October 8, 2009
Yeah ni dia video yang aku cari2x..yang dapat menunjukkan kepada dunia ttg betapa indahnya Kuala Lumpur, ibukota Malaysia tercinta!
Semoga video ini dapat memperkenalkan orang luar akan GAH nya Malaysia dan menarik ramai lagi pelancong2x asing yang berIZIN datang bercuti ke MAlaysia...
Wednesday, October 7, 2009
Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda menganggap rencana penyerbuan 1.500 orang dari Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) ke Malaysia bukan masalah penting yang harus dipikirkan. Malaysia diimbau tidak perlu khawatir.
"Awalnya ini adalah sesuatu yang tidak penting. Tapi karena dibesar-besarkan media itu jadi penting. Semua itu non sense," kata Menlu Hassan Wirajuda usai melakukan penutupan training calon diplomat di Gedung Deplu, Jl Pejambon, Jakarta, Rabu (7/10/2009).
Pemerintah Malaysia akan menindak tegas jika Bendera benar-benar mengirimkan 'pasukan' nya ke negeri Jiran tersebut. "Biarkan saja, nanti juga mati sendiri," kata Hassan.
Hal senada juga diamini Juru Bicara Deplu Teuku Faizasyah. "Ini adalah upaya yang sulit. Tapi sekali lagi saya bilang kepada teman-teman di Malaysia, agar tidak perlu diindahkan hal ini," ucapnya.
Sementara itu, lanjut Faiz, pihaknya juga selalu memonitor perkembangan pemberitaan dari media lokal Malaysia. Deplu meminta agar rencana Bendera itu jangan dirisaukan. "Itu bukan hal yang mengkhawatirkan dan tidak perlu diindahkan," pungkas Faiz.
Wayang Kulit is also known as shadow puppet show in the East Coast of Peninsular Malaysia, especially those in Kelantan and Terengganu, and also in Johor. The origin of the theatre is still remained a mistery, perhaps because the influence of neighbouring Indonesia, but it was brought to Malaya hundreds of years ago also known as Wayang Kulit Kelantan and Wayang Kulit Siam.
(source of info: WIKIPEDIA)
so asal -usul Wayang Kulit belum diketahui dari mana? lagipun watak2x dalam wayang kulit adalah berasaskan nama dewa2x agama Hindu...agama anutan bangsa Melayu di rantau nusantara termasuk Malaysia dan Indonesia..
Budaya Bali....Klaim dari Hindu..Hindu Agama dari India..So??
0 comments Posted by Mat Jenin Kota! at 8:50 AMWith a population recorded as 3,151,000 in 2005, the island is home to the vast majority of Indonesia's small Hindu minority. 93.18% of Bali's population adheres to Balinese Hinduism, while most of the remainder follow Islam. It is also the largest tourist destination in the country and is renowned for its highly developed arts, including dance, sculpture, painting, leather, metalworking and music.
Betul ke batik asal dari Indonesia? abes tu Pareo yang kat Hawaii tu pun asal dari Indonesia ke? apasal diorang tak tuduh Hawaii klaim Batik diorang??
1 comments Posted by Mat Jenin Kota! at 8:31 AMhaha...jawapannye ni adalah Pareo = salah satu seni mencanting kain dari hawaii..bg tengok kat orang Indo sane, bukak mata sket...bukan diorang je ada seni macam batik, org lain macam Malaysia dan Hawaii pun ada batik...tu laa minda kampungan btul la diorang ni...
ni ada sket maklumat dari WIKIPEDIA tentang Pareo ni..
'PAREO'
The pāreu or pareo (see below) is The Cook Island and Tahitian word for wraparound skirt. Originally it was used only to refer to women's skirts, as men wore a loincloth, called a maro. Nowadays the term is applied to any piece of cloth worn wrapped around the body, worn by males or females. It is related to the Malay sarong, Sāmoan lavalava, Tongan tupenu and other such garments of the pacific islands such as the islands of Hawaiʻi, Marquesas, Aotearoa, and Fiji.
In contemporary Tahitian the right word is pāreu (singular: te pāreu, plural: te mau pāreu), with the pronunciation of the word with a long a (hold the sound for two beats rather than just one) and the e and u pronounced separately, rather than slurred into a diphthong. It is not clear where the variant pareo comes from. It might be an old dialectic variant or an early explorers' misinterpretation. But both terms were already used in the 19th century.[1] Nowadays, however, pareo can be considered as the English-language form of the word (plural pareos), much less likely subject to mispronunciation.
The Tahitian pāreu are among the most colourful and bright of the Pacific. Originally flower patterns, the hibiscus flowers in particular, or traditional tapa patterns, were printed in bright colours on a cotton sheet of about 90 or 120 cm wide and 180 cm long, made in China. Nowadays they are also made in Tahiti itself and dye painting with varying colours is popular as well.
Malays (Malay: Melayu) are an ethnic group of Austronesian peoples predominantly inhabiting the Malay Peninsula including the southernmost parts of Thailand, the east coast of Sumatra, the coast of Borneo, and the smaller islands which lie between these locations. The Malay ethnic group is distinct from the concept of a Malay race, which encompasses a wider group of people, including most of Indonesia and the Philippines. The Malay language is a member of the Austronesian family of languages
haa...MALAY tu kan ke etnic Austronesian yg terdiri dari 1 kaum Melayu yg ada di Malaysia, Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina dan selatan Thai...so kalau dah satu kaum, so maknanya budayanya semua sama la..sama budaya lain negara..so tak wujud la masalah 'KLAIM' budaya!!
Bego betul la...wahai saudara2X SEBERANG sebelum ribut2x bukak kitab dul kaji SEjarah dan cari bukti...jangan kalau korang dah makan rendang, pakai batik, nyanyi Rasa Sayang sejak korang budak2x..so semua benda tu korang punya!!
Iin Yumiyanti - detikNews
Nenek moyang Malaysia banyak yang berasal dari Indonesia, maka mau tidak mau banyak budaya asal Indonesia yang kini juga hidup dan ada di Malaysia. Lagu Rasa Sayange, misalnya, Dato zainal mengaku sudah mendengar lagu itu sejak kecil. Selain dinyanyikan oleh orang-orang tua, lagu itu juga diajarkan di sekolah.
"Lagu itu diajarkan di sekolah-sekolah kami. Jadi mengapa kami dituding mengklaim?" kata Dato Zainal saat berbincang dengan detikcom usai acara ramah tamah dengan peserta Malaysia International Visitor Programme (MIVP) di Kedutaan Besar Malaysia, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Rabu (6/2/2008).
Kemudian mengenai reog, menurut Dato Zainal, tarian itu memang benar-benar ada di daerah Johor, Malaysia. Demikian pula batik, Malaysia juga memilikinya. Ditegaskan Dato Zainal, seni melukis di kain ini tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga di Hawaii. "Mengapa Indonesia tidak menuding Hawaii telah mengklaim batik?" protes Dato Zainal.
Dato Zainal menduga ada pihak-pihak yang sengaja ingin membuat hubungan Indonesia dengan Malaysia renggang. Namun siapa pihak itu, Zainal tidak mau mengungkapnya. Ia hanya menyebut, salah satu indikasi hal itu adalah demo reog Ponorogo di depan Kedubes Malaysia beberapa waktu lalu. Menurut Zainal, pasti ada yang menggerakkan dan membiayai demo tersebut.
salah satu contoh corak Pareo yang sama seperti batik Indonesia dan Malaysia
ANTARA, KESRA-- 10 SEPTEMBER: Ketua Pedoman Indonesia, Fadjroel Rachman menilai aksi sweeping anti Malaysia yang dilakukan sejumlah orang di Jakarta terhadap warga Malaysia benar-benar merupakan tindakan bodoh dan memalukan di Jakarta, Kamis (10/9).
Polisi seharusnya bertindak bila tindakan kriminal itu berlangsung. "Jangan tolerir tindakan kriminal atas alasan nasionalisme reaktif," katanya.
Fadjroel mengingatkan, bangsa Indonesia tidak terjebak dalam nasionalisme reaktif atau nasionalisme bunuh diri tatkala menghadapi berbagai provokasi yang dilakukan Malaysia.
Ditegaskannya bahwa untuk menghadapi Malaysia itu, yang diperlukan adalah nasionalisme akal sehat dan prioritas penanganan masalah tetap diplomasi dan negosiasi.
Karena itu, dia menyatakan, tidak setuju jika kemudian Bangsa Indonesia mengambil langkah-langkah provokatif emosional, apalagi sampai konflik bersenjata dengan slogan yang telah ketinggalan zaman, yakni "Ganyang Malaysia".
Lebih lanjut dikatakannya bahwa pemerintah harus segera membentuk tim khusus diplomasi yang langsung dipimpin Presiden Yudhoyono dengan pelaksana harian Menlu yang dibantu tim hukum, seniman dan budayawan.
Presiden SBY harus proaktif menyelesaikan sengketa dengan Malaysia secara diplomatis dan segera mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia.
"Tidak masalah pula jika SBY datang ke Malaysia," ujarnya.
Fadjroel memandang Malaysia hanya sebagai negara kecil dan monarkis yang tidak terlalu peduli soal HAM, sementara Indonesia adalah negara besar dan demokratis.
"Kalau Indonesia dikelola dengan betul, maka saingan kita cuma China, India dan Brazil, bahkan Jerman, Jepang dan AS, bukan Malaysia. Jadi kita jangan terjebak," ujarnya.
Sejumlah orang, beberapa hari lalu, melakukan aksi "sweeping" kepada sejumlah warga Malaysia yang tinggal di Jakarta.
Jangan berlebihan
Ketua EPG (Eminent Person Group/kelompok tokoh terkemka) Try Sutrisno minta kepada warga Indonesia yang melakukan demontrasi anti Malaysia untuk tidak berlebihan seperti melakukan "sweeping" (penyisiran), membakar bendera, dan melempari kedutaan karena akan merusak citra Indonesia.
"Demo anti Malaysia yang berlebihan akan merusak citra Indonesia sebagai orang Timur yang santun dan ramah," kata Try Sutrisno usai diterima oleh PM Malaysia Najib Tun Razak, di kantor PM Malaysia, Putrajaya, Rabu.
"Demokrasi dan keterbukaan bukan berarti dapat seenaknya saja melakukan demontrasi dan menghujat negara lain dengan membakar benderanya, melempari kedutaan dan melakukan sweeping. Justru hal ini semakin mencoreng citra Indonesia sebagai rakyat yang terkenal santun dan ramah," katanya.
Mantan Wapres itu mengingatkan, Indonesia dan Malaysia adalah negara tetangga yang serumpun dan mempunyai cita-cita yang sama yakni menciptakan masyarakat Asean.
"Kita berharap ASEAN menjadi kawasan yang aman, nyaman dan memberikan kesejahteraan bagi warganya," katanya.
Apalagi dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa kemerdekaan Indonesia bertujuan untuk menciptakan perdamaian dunia, tambahnya. Try Sutrisno dan beberapa anggota EPG Indonesia lainnya, seperti Musni Umar, melakukan kunjungan dan pertemuan dengan mitranya EPG Malaysia yang dipimpin Musa Hitam di Kuala Lumpur, Rabu pagi.
Namun secara tiba-tiba, PM Malaysia Najib Tun Razak berkenan menerima rombongan EPG Indonesia yang didampingi Dubes RI untuk Malaysia Da'i Bachtiar, di kantor PM Putrajaya.
Sementara itu, Dubes Da'i Bachtiar telah dipanggil oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Hanifah Aman terkait dengan beberapa demontrasi di Kedubes Malaysia dan sweeping yang dilakukan sekelompok orang di Jl Diponogoro, Jakarta Pusat. Namun belum diketahui hasilnya.