I LOVE MALAYSIA..1 MALAYSIA..THE LAND OF PARADISE..

Wednesday, October 7, 2009

ANTARA, KESRA-- 10 SEPTEMBER: Ketua Pedoman Indonesia, Fadjroel Rachman menilai aksi sweeping anti Malaysia yang dilakukan sejumlah orang di Jakarta terhadap warga Malaysia benar-benar merupakan tindakan bodoh dan memalukan di Jakarta, Kamis (10/9).

Polisi seharusnya bertindak bila tindakan kriminal itu berlangsung. "Jangan tolerir tindakan kriminal atas alasan nasionalisme reaktif," katanya.

Fadjroel mengingatkan, bangsa Indonesia tidak terjebak dalam nasionalisme reaktif atau nasionalisme bunuh diri tatkala menghadapi berbagai provokasi yang dilakukan Malaysia.

Ditegaskannya bahwa untuk menghadapi Malaysia itu, yang diperlukan adalah nasionalisme akal sehat dan prioritas penanganan masalah tetap diplomasi dan negosiasi.

Karena itu, dia menyatakan, tidak setuju jika kemudian Bangsa Indonesia mengambil langkah-langkah provokatif emosional, apalagi sampai konflik bersenjata dengan slogan yang telah ketinggalan zaman, yakni "Ganyang Malaysia".

Lebih lanjut dikatakannya bahwa pemerintah harus segera membentuk tim khusus diplomasi yang langsung dipimpin Presiden Yudhoyono dengan pelaksana harian Menlu yang dibantu tim hukum, seniman dan budayawan.

Presiden SBY harus proaktif menyelesaikan sengketa dengan Malaysia secara diplomatis dan segera mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia.

"Tidak masalah pula jika SBY datang ke Malaysia," ujarnya.

Fadjroel memandang Malaysia hanya sebagai negara kecil dan monarkis yang tidak terlalu peduli soal HAM, sementara Indonesia adalah negara besar dan demokratis.

"Kalau Indonesia dikelola dengan betul, maka saingan kita cuma China, India dan Brazil, bahkan Jerman, Jepang dan AS, bukan Malaysia. Jadi kita jangan terjebak," ujarnya.

Sejumlah orang, beberapa hari lalu, melakukan aksi "sweeping" kepada sejumlah warga Malaysia yang tinggal di Jakarta.

Jangan berlebihan

Ketua EPG (Eminent Person Group/kelompok tokoh terkemka) Try Sutrisno minta kepada warga Indonesia yang melakukan demontrasi anti Malaysia untuk tidak berlebihan seperti melakukan "sweeping" (penyisiran), membakar bendera, dan melempari kedutaan karena akan merusak citra Indonesia.

"Demo anti Malaysia yang berlebihan akan merusak citra Indonesia sebagai orang Timur yang santun dan ramah," kata Try Sutrisno usai diterima oleh PM Malaysia Najib Tun Razak, di kantor PM Malaysia, Putrajaya, Rabu.


"Demokrasi dan keterbukaan bukan berarti dapat seenaknya saja melakukan demontrasi dan menghujat negara lain dengan membakar benderanya, melempari kedutaan dan melakukan sweeping. Justru hal ini semakin mencoreng citra Indonesia sebagai rakyat yang terkenal santun dan ramah," katanya.


Mantan Wapres itu mengingatkan, Indonesia dan Malaysia adalah negara tetangga yang serumpun dan mempunyai cita-cita yang sama yakni menciptakan masyarakat Asean.

"Kita berharap ASEAN menjadi kawasan yang aman, nyaman dan memberikan kesejahteraan bagi warganya," katanya.


Apalagi dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa kemerdekaan Indonesia bertujuan untuk menciptakan perdamaian dunia, tambahnya. Try Sutrisno dan beberapa anggota EPG Indonesia lainnya, seperti Musni Umar, melakukan kunjungan dan pertemuan dengan mitranya EPG Malaysia yang dipimpin Musa Hitam di Kuala Lumpur, Rabu pagi.

Namun secara tiba-tiba, PM Malaysia Najib Tun Razak berkenan menerima rombongan EPG Indonesia yang didampingi Dubes RI untuk Malaysia Da'i Bachtiar, di kantor PM Putrajaya.

Sementara itu, Dubes Da'i Bachtiar telah dipanggil oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Hanifah Aman terkait dengan beberapa demontrasi di Kedubes Malaysia dan sweeping yang dilakukan sekelompok orang di Jl Diponogoro, Jakarta Pusat. Namun belum diketahui hasilnya.


0 Comments:

Post a Comment



 

blogger templates | Make Money Online